Senin, 31 Oktober 2011

Bangunan Green Architect

                              
                                  Allianz  Tower Jakarta


Sebuah gedung perkantoran baru berdiri tegak di kawasan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Gedung berlantai 28 yang hampir rampung ini merupakan proyek Medialand International, anak perusahaan Grup Kompas Gramedia. Gedung perkantoran yang ramah lingkungan dan hemat energi ini mendapat respon positif. Perusahaan asuransi Allianz langsung menyewa 60 persen dari luas gedung.
Kamis pagi, 28 Oktober 2010, penutupan atap terakhir (topping off) gedung perkantoran hemat energi dan ramah lingkungan ini digelar. Sesuai jadwal, gedung yang kini bernama Allianz Tower ini sudah dapat digunakan mulai Februari 2011.
Gedung perkantoran di Kuningan ini merupakan proyek office building pertama bagi Medialand. Gedung ini milik Medialand, yang kemudian disewakan. Gedung ini unik karena betul-betul ramah lingkungan dan hemat energi.
Konsep ramah lingkungan ini dituangkan dalam desain. Pada pendekatan desain secara pasif, Medialand melakukannya dengan bantuan arsitek. Mereka mencari posisi di mana panas matahari yang masuk ke gedung harus minimum, namun cahaya tetap bisa masuk. Jadi sisi utara dan selatan menjadi lebih lebar karena sinar matahari tidak langsung masuk gedung.
Sedangkan pada pendekatan aktif, Medialand lakukan dengan memilih kaca dua rangkap untuk mengurangi panas. Kaca ini di tengah-tengahnya ada udara, mampu menahan panas dan suara bising. Mereka juga memilih mesin pendingin udara (AC) dan lampu penerangan LED yang hemat energi.
Dengan dua pendekatan ini, mereka mewujudkan konsep ramah lingkungan dan hemat energi di gedung ini.
Konsep ramah lingkungan juga diwujudkan dalam daur ulang air. Medialand menampung air hujan di water treatment, lalu menggunakannya kembali untuk menyiram taman dan membersihkan kamar mandi. Jadi 80 persen air hujan didaur ulang, sedangkan sisanya dibuang.
Memang investasi peralatan yang mendukung konsep hemat energi dan ramah lingkungan ini lebih mahal 20-30 persen dibandingkan gedung perkantoran biasa. Tapi mereka sudah berhitung, ini akan menghemat biaya pemeliharaan untuk jangka panjang. Biaya penggunaan AC bisa hemat 20 persen, sedangkan biaya listrik bisa hemat sampai 30 persen.
Secara keseluruhan, gedung ini benar-benar mencerminkan gedung ramah lingkungan dan hemat energi. Gedung dengan spesifikasi tinggi ini dicari banyak perusahaan multinasional. Gedung ini tidak bising sehingga meningkatkan produktivitas mereka yang bekerja di dalamnya. Sirkulasi udaranya juga bagus.
Medialand akan menggunakan konsultan dari Singapura untuk melakukan sertifikasi gedung ini. Mereka bangga meskipun ini proyek gedung perkantoran pertama, namun mereka mengerjakannya dengan serius sehingga hasilnya tidak mengecewakan.
Investasi gedung dengan 28 lantai ini mencapai Rp 500 miliar. Sampai Oktober ini, sudah 75 persen tersewa. Dan 60 persen di antaranya disewa perusahaan asuransi Jerman, Allianz, termasuk lima besar di dunia. Karena itulah Allianz punya hak penamaan gedung sehingga gedung ini dinamakan Allianz Tower.
Mereka menargetkan gedung ini diserahterimakan kepada para penyewa pada 28 Februari 2011. Diperkirakan pada saat itu, gedung ini sudah 100 persen disewakan. Penyewa yang berminat dengan gedung ramah lingkungan umumnya perusahaan-perusahaan multinasional.
Dari 160-an gedung perkantoran di Jakarta, yang mengklaim sebagai gedung ramah lingkungan baru sekitar 6 gedung.
Selain ramah lingkungan, Allianz Tower juga menyediakan 70 persen dari luas lahan sebagai ruang terbuka hijau. Jadi bangunan hanya mengambil luas 30 persen dari 8.000 meter persegi. Selebihnya luas lahan dijadikan ruang terbuka hijau, taman, pepohonan hijau, menjadikan lingkungan di gedung ini teduh, asri, dan hijau. Bayangkan, luas taman di sini sekitar 4.000 meter persegi di kawasan pusat bisnis Jakarta.
Medialand menyediakan gedung parkir berkapasitas 400 kendaraan, yang terkena sinar matahari. Lebih sehat jika dibangun di basement. Mereka sudah menghitung rasio pengguna gedung dengan kapasitas parkir.
Bentuk gedung ini memang dibuat seperti bentuk buku yang terbuka. Di sana ada jendela yang bermakna sebagai jendela ilmu pengetahuan.
Medialand merancang gedung ini dengan sungguh-sungguh dan serius sehingga hasilnya juga menggembirakan. Animo penyewa sangat besar. Bahkan kini Medialand menerima beberapa permintaan kerja sama.
Sebagai perusahaan pengembang, Medialand sebetulnya sudah relatif lama berkiprah di dunia properti. Tahun 1995, Medialand membangun ratusan rumah di lahan seluas 25 hektar di Puri Media Kembangan di Jakarta Barat.  Saat ini masih ada sisa pengembangan klaster 70 rumah dan cadangan tanah untuk komersial. Luas tanahnya berkisar antara 100 m2 dan 500 m2.
Setelah lahan perumahan mulai habis, Medialand mencari peluang baru. Tahun 2007, Medialand membangun kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di kawasan Serpong, Tangerang. Tahun 2009, Medialand membangun gedung perkantoran di kawasan segitiga emas di Kuningan, Jakarta Selatan.
“Tahun depan, Medialand kembali membangun kampus kedua UMN di Serpong berikut asrama mahasiswa berkapasitas 6.000 orang dan auditorium untuk acara wisuda dan seminar,” kata Presiden Direktur Medialand International dan Ketua Yayasan UMN Teddy Surianto.

Bangunan Green Architect