Minggu, 27 November 2011

Apa sih pengertian dilatasi bangunan???2.apa aja model dilatasi bangunan???3.cara pemsangannya????


1. Pengertian dilatasi adalah sebuah sambungan/garis pada sebuah bangunan yang karena sesuatu hal memiliki sistim struktur berbeda. Yang gunanya untuk menghindari bencana alam. Seperti gempa, dll. hal ini sudah dilakukan oleh bangunan bangunan tradisional nenek moyang kita.

2. Misalkan ada bangunan yang mempunyai tingkat tekanan yang berbeda. Maka bangunan yang mendapat tekanan yang rendah akan berbeda strukturnya dengan bangunan yang mempunyai tekanan yang lebih tinggi. Walaupun dalam satu gedung, misalkan yang bertingkat, maka tingkatan lebih rendah memiliki struktur yang lebih kuat.

Misalkan ada struktur tanah yang lemah dan yang kuat dalam satu rencana bangunan, maka pondasi akan dubuat dengan sesuai dengan struktur tanah tersebut. 


3. Dalam satu komplek, misalkan deretan Ruko. Proses dilatasi dilakukan dengan membuat struktur bangunan tidak memakai satu dinding sebagai pemisah. Jadi bangunan yang satu memakai dinding sendiri dan bangunan sampingnya makai dinding sendiri. Sehingga walaupun terlihat menyatu sebenarnya terpisah.
Ini dilakukan untuk mengurangi efek samping dari bencana gempa.

Anda ingat dengan menara kembar yang terkena serangan teroris, yang terkenal dengan bencana 9/11 di amerika?
Dalam tayangan yang sempat direkam, terlihat bangunan rubuh setahap demi setahap. Karena proses dilatasi tersebut yang memisahkan struktur antar lantai. Walaupun terlihat menyatu tetapi terpisah. Dan kerusakan akan terjadi sesuai tahapan struktur tersebut. Dalam hal gedung kembar itu dari atas ke bawah.

Bayangkan jika bangunan menyatu tanpa proses dilatasi, bisa seperti pohon besar roboh dan menimpa pohon lainnya.
4. Dilatasi biasanya merujuk pada sebuah garis pada sebuah bangunan yang karena sesuatu hal memiliki sistim struktur berbeda.

Gunanya untuk menghindari retak-retak bila ada gempa.

Bisa karena perbedaan ketinggian, bisa karena perbedaan sistim pondasi karena perbedaan kedalaman tanah keras.

Perbedaan ketinggian misalnya di gedung tinggi kan ada tower dan ada podium (yang biasanya jadi lobby), nah antara tower dan podium harus beda sistem strukturnya karena kan bebannya beda.

Pada saat gempa, baik lobby maupun tower akan bergoyang sesuai dengan frekuensi naturalnya sendiri-sendiri yang berbeda karena perbedaan ketinggian. Kalau tidak pakai siar dilatasi akan ada retakan.

Sedangkan perbedaan kedalaman tanah keras misalnya ada suatu bangunan yang memanjang. Setelah dicek ternyata terdapat kedalaman tanah keras yang berbeda. Misalnya ada yang 10 meter ada yang 20 meter. Contoh lainnya adalah kalau kontur tanahnya miring seperti di daerah berbukit misalnya.

Nah dilatasi digunakan untuk memisahkan kedua bagian ini. Tapi bangunannya sih tidak terlihat terpisah. Kalau tidak dipisahkan, apabila ada penurunan tanah, akan terjadi retakan di dinding bangunan.

Siar dilatasi tidak hanya dipakai untuk kolom saja tapi juga bisa dilantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar